Tuhan...
Ku butuh hati yang lembut dalam keteguhannya,
ia mampu menggengam tangan kecilku,menerjemahkan tiap warna yang terlukiskan dikanvas jiwaku,
ia disampingku berdiri bersisian,
saling menguatkan hati,
ia menerbitkan mentari, menerangi malam,
ia menurunkan hujan kala musim kemarau mencekikku, 
melukiskan jingga yang utuh kala senja menyapaku,
ia adalah hati yang selalu menanti hadirku kala waktu tak berpihak,
walau tuk sekedar mempertemukan kami dalam nyata yang teduh,
Tuhan...
ku ingin hati yang lapang
karna ia akan kujadikan tempat dimana ku titipkan setiap kepingan mimpi-mimpiku

Kupanggil Namamu


Sambil menyeberangi sepi,
Kupanggili namamu, wanitaku
Apakah kau tak mendengar?
Malam yang berkeluh kesah
Memeluk jiwaku yang payah
Yang resah
Karena memberontak terhadap rumah
Memberontak terhadap adat yang latah
dan akhirnya tergoda cakrawala
Sia-sia kucari pancaran matamu
Ingin kuingat lagi bau tubuhmu yang kini sudah kulupa
Sia-sia
Tak ada yang bisa kucamkan
Sempurnalah kesepianku
Angin pemberontakan menyerang langit dan bumi
Dan duabelas ekor serigala
Muncul dari masa silamku
Merobek-robek hatiku yang celaka
Berulangkali kupanggil namamu
Dimanakah engkau wanitaku?
Apakah engkau sudah menjadi masa silamku?

WS Rendra

ceritaku,mereka,pantai,pasir,biru dan sekaleng cola









senyum yang aneh

diam
malam  pekat
sesak
berteman dingin malam
duduk menyudut
ada haru akan rasa yang menyepi
mata yang menghangat
senyum hadir pula
aneh
senyum yang aneh




jatuh cinta itu biasa saja by efek rumah kaca


kita berdua hanya berpegang tangan
tak perlu berpelukan
kita berdua hanya saling bercerita tak perlu memuji

kita berdua tak pernah ucapkan maaf tapi saling mengerti
kita berdua tak hanya menjalani cinta tapi menghidupi

ketika rindu mengebu2 kita menunggu, jatuh cinta itu biasa saja

kita berdua tak pernah ucapkan maaf tapi saling mengerti
ketika rindu mengebu2 kita menunggu, jatuh cinta itu biasa saja

saat cemburu kan membelenggu cepat berlalu jatuh cinta itu biasa saja
jatuh cinta itu biasa saja

jika jatuh cinta itu buta
berdua kita akan tersesat
saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap

Aku ada by dewi lestari


"...Dengarkah kamu? Aku ada. Aku masih ada. Aku selalu ada. Rasakan aku, sebut namaku seperti mantra yang meruncing menuju satu titik untuk kemudian melebur, meluber, dan melebar. Rasakan perasaanku yang bergerak bersama alam untuk menyapamu."



Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku
Dan ombak berderu



Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan
Ke mana kau s'lalu pulang



Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu engkau ada



Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu



Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat



Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada

Cari

 
Rinai Hujanku Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger