Jurnal 2 : Ibu......


Ibu apa kabarmu hari ini ?
Ku dengar kau sakit, sabar ya bu, sebentar setelah rutinitas ini selesai aku pasti akan menelponmu, memberimu semangat, semngat dari anakmu yang telah kau jaga melebihi kau menjaga nyawamu sendiri.

Ibu, ingatkah kau saat kau membuatku menangis hingga ku mengunci kamarku, perih ibu, rasanya begitu sakit kala itu. Aku ingat sekali karena ku pulang hampir magrib dari sekolah, kau memarahi ku sampai-sampai kata-kata yang kau keluarkan melukai hatiku. Ya rasanya sangat sakit saat itu.
Tapi ibu lambat laun hari  berganti, tahun demi tahun terlewati, dan hari ini aku malu dan marah pada diriku, bagaimana bisa ku semarah, sesakit itu padamu. Padahal aku yang salah, aku yang tidak mengabarimu sebelumnya.

Ibu kini ku tahu, kau takut, takut jika anakmu ini melakukan hal-hal bodoh yang akan membuatmu menangis karena membiarkanku melangkah di dunia yang belum ku kenal seutuhnya. Pasti hari itu kau kan merasakan sakit yang lebih perih dari ku saat kau marahi jika ku terluka. Ibu tahukah kau, sejak hari itu, ku mengerti satu hal, bahwa kemanapun kaki kecilku melangkah akan selalu ada tanganmu menuntunku,  mata sayupmu itu akan selalu menerangi jalan yang ku tempuh, kau akan selalu mencoba menyingkirkan kerikil-kerikil yang menghalangi langkahku dengan doamu.

Ibu terima kasih karna ku takkan pernah merasa takut lagi, karna kau akan selalu ada disini disetiap cc darah yang mengalir, disetiap cc oksigen yang ku hirup. 


  (Pelatihan Penulisan Jurnal, 30 Mei 2012)



Jurnal yang Takkan Pernah Tamat (Penerimaan Siswa Baru 2011/2012)


Suasana pagi begitu istimewa hari itu, gedung sekolah berlantai dua terlihat lenggang dengan kursi-kursi yang tertata rapi, satu dua orang dewasa terlihat hilir mudik mengitari sekolah. Aku berserta rekan-rekan guru yang lain bergegas lebih pagi, mengecek semua persiapan yang telah di rapatkan tempo hari, ada yang mengecek sound, mike, jumlah kursi dan lain- lain. Semua larut dalam semangat, hari ini siswa-siswa yang telah direkrut lewat serangkaian tes akan berdatangan karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah.
Matahari semakin berani memancarkan sinarnya, parkiran sejolah telah mulai padat dengan kendaraan yang hilir mudik sedari tadi, ;ara siswa beserta orang tua mulai berdatangan, teman-teman guru yang bertugas sebagai resepsionis atau costumer service mulai menyambut rombongan yang terus berdatangan. Ada yang hanya berdua saa dengan ayah atau ibu, ada yang mulai dari nenek sampai adik sepupupun juga ikut mengantar, wajah mereka terlihat senang  sambil ngobrol dengan keluarga mereka mengamati kondisi sekolah.
Kami selaku tuan rumah berusaha memberikan pelayanan yang maksimal, dengan menyuguhkan makanan seadanya, menemani orang tua siswa berkeliling sekolah dan asrama, memutarkan musik agar mereka terhibur dan merasa nyaman disini.
Ada kekhawtiran dalam hati kami, kami khawatir jika para orang tua siswa merasa kurang puas apalagi semua fasilitas asrama belum memadai, ranjang belum dipasang, kasur masih melantai bahkan lemari masih memenuhi koridor asrama itupun jumlahnya belum mencukupi jumlah siswa yang ada.
Sebagian teman yang lain terlihat sibuk di aula sekolah, menyiapkan acara Open House dalam rangka menyambut para orang tua siswa..........


(Pelatihan penulisan jurnal, 30 Mei 2012)

Direktur (akhirnya) Datang

Setelah dua bulan beliau tidak mengunjungi kami, kemarin akfirnya kami bertemu dan berbincang dengannya, rasa rindu yang tertampung sekian lama cair sudah, pagi-pagi kami sudah berkumpul diruang rapat, tidak seperti biasanya semua karyawan dan guru lebih cepat berdatangan kesekolah, mungkin sebagian oarng akan berpikiran, mentang-mentang direktur dan kepala bagian dari yayasan datang makanya mereka lebih cepat dari biasanya, tapi bagiku kemarin kami begitu karna begitu bahagia dan semangatnya bertemu dengan beliau, karna kami selalu tahu akan ada semangat baru yang akan tertularkan dan menambah ion-ion positif serta menyingkirkan ion-ion negatif tentunya, hmmmmm seorang pemimpin yang baik pasti akan selalu dinanti-nantikan oleh bawahannya dan menginspirasi sekelilingnya.

Walau masih ngantuk dan efek perjalanan kemarin masih memusingkan kepalaku, serta gangguan pencernaan yang lumayan mengganggu lambungku, tapi ku harussss semangat untuk hari ini, karna ku tahu hari ini akan ada hal baru, akan ada sesuatu yang baru yang tentu saja akan mengisi gelas-gelas otak dan hati ini.

setelah briefing pagi yang seperti biasa ditutup dengan doa pendek berharap semua yang kami rencanakan hari ini berjalan lancar dan terpenting adalah semua yang akan kami lakukan akan bernilai ibadah dan mendapatkan berkah dari Allah swt, sarapan yang cukup menyenangkan bersama rkan-rekankerja yang tak lain adalah saudara-saudaraku yang tidak pernah lelah menyemangati dan saling mengingatkan, bangga berada diantara kalian. Kurang lebih pukul setengah delapan, serangkaian kegiatan yang akan kami laksanakan hari itu sudah tertulis seadaanya di papan pengumuman yang tergantung di sebelah kanan pintu ruang guru, wuaahhhhh seabrek kegiatan yang akan menyita banyak waktu dan tentu saja hanya dilakukan di ruang guru menanti kami.



Dan yang paling menarik adalah materi penulisan jurnal yang beliau sampaikan setelah sholat dhuhur berjamah, ku kira itu semacam pelatihan yang membosankan, penuh dengan teori menhgenai kaidah penulisan jurnal ilmiah, cek percek ternyata jurnal yang beliau maksud adalah semacam tulisan yang berisikan curhatan yang nantinya diharapkan dapat di aplikasikan kepada siswa-siswa agar memberi ruang buat mereka bercerita dan sekaligus memotovasi mereka untuk bisa menulis. beliau hanya meminta kami menutup mata dan memikirkan hari pertama penerimaan siswa baru tahun lalu dan juga tentang ibu yaa tentang ibu, smbil diiringi musik instrument, setelah itu beliau meminta kami menuliskan apa yang tergambar dipikiran kami pada selembar kertas dan tulisannya harus lima paragraf, hmmmmmmmm agak banyak bisikku, tapi lets do it...dan finally dua postingan di atas adalah tulisan yang ku telurkan dari pelatihan singkat itu walau kepala sakit, ngantuk dan batang leher tegang, hehehe

Oh iya kami juga di beri pengetahuan baru mengenai seni peran, yaaa secara beliau adalah anak theater, pastilah paham betul mengenai seni peran dan tetek bengeknya, beliau mengharapkan kami mampu mendorong siswa agar dapat menghasilkan darama-drama pendek yang nantinya di festivalkan di tingkat sekolah, hmmmmm thanks pak untuk samngat dan apresiasi yang luar biasa. Anda mengajarkan kami banyak hal, tentang hidup, tentang bagaimana menikmati kerjaan, tentang ikhlas, dan kerja keras yang akan selalu berbuah manis.......... dan finally thanks for the KALLA ways, moga hidup ini lebih bermakna, berkah dan membawa manfaat sebesar-besarnya....^__^ Amin



andai kau lihat gelapnya sepi dibalik punggungmu

(petir, supernova)

mengejar jingga

biru di ujung waktu dua dunia

jingga di bugis waterpark

ke Athirah apa yang kau cari ?

yakinlah......

Sore duduk menikmati senja, 5 anak terlihat memasuki areal sekolah, berpakaian muslim dan mengenggam al quran, uniknya mereka juga mengendong tas ransel masing-masing, baju koko, sarung yang menggantung di atas mata kaki, kopiah hitam, tas ransel yang terlihat penuh, kalian unik, sesekali tawa terdengar di sela-sela percakapan mereka seolah tak ada beban dan letih sedikitpun, padahal baru sejam lalu mereka meninggalkan sekolah dan beranjak ke asrama dan sekarang mereka harus kembali ke sekolah menuju musollah melakukan rutinitas harian apakah itu menyetor hafalan, tadarrus atau sekedar takut jika harus di hukum karena telat tiba di musollah.

Ada harapan disetiap langkahnya, ada impian terlukis di mata mereka, melangkahlah nak, jangan ragu, ku tahu kelak sesekali kalian akan terjatuh tapi jangan khawatir akan ada uluran tangan membantumu berdiri tegak dan esok disaat waktu memilihmu maka kalian akan berdiri diatas kaki kecilmu itu, seperti pohon oak yang menantang angin. 

sesekali kalian akan ketakutan, jangan khawatir, saat itu akan ada dekapan yang meraihmu, menghilangkan takutmu hingga kelak gelap takkan menyurutkan langkahmu, karna yakinlah selama gelap ada, maka terang akan selalu menantimu di ujung jalanmu.

sesekali kalian akan menoleh, mencari sosok yang mampu menguatkan langkahmu yang menjadi alasan disetiap peluh yang kau rasakan. yakinlah dia akan selalu ada disana, menantimu, jiwanya akan hidup dalam dirimu.

ceritakanlah pada dunia mimpimu, biarkan dunia tahu harapan akan senyum, tawa, tangis,dan sepimu. biarkan semesta merangkul doa-doamu, yakinlah nak, ada buah manis yang akan ternikmati untuk setiap pohon yang kau tanam, untuk setiap tetes air mata. yakinlah...........


kita tidak pernah tahu apa yang waktu berikan kepada kita, dimasa lalu, sekarang ataukah masa depan.

harapan itu akan selalu ada,menari-nari diiringi alunan musik kesukaanmu,
ku menikmatinya walau dalam diam yang pahit,
bahagia yang datang tepat bersamaan dengan ketakutan yang begitu hebatnya, letih berangan-angan, terlalu takut menebak warna yang kau lukis nyata di kanvasku, hujan bahkan mengaminkan senyumanmu,
arrrrgggghhhhhttttttttt kumohon let me go..................... tak ingin menyakiti sungguh, haruskah kita mengatas namakan rasa sebagai alasan untuk melukai, walau denganmu semua nampak mungkin, mimpi terasa dekat, tak usah menjadi orang lain,
hmmmmm langkah kaki pun terasa ringan, ada bahagia yang menyusup perlahan, mengisi ruangku, memenuhinya tanpa menyesakkanku.

tell me what must i do?
hanya ingin kebaikan
kebaikkan yang membaikkan

seperti hujan yang mengamini doa
menegaskan hijau
menghadiahkan pelangi



Cari

 
Rinai Hujanku Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger