Tuhan ku masih tersenyum


Termenung
Menatap jauh tak berujung
Menembus waktu dan tembok-tembk pembatas dunia
Ku tersenyum melihat isi kepalaku

Memikirkan satu kata yang tak bosan-bosannya ku ucapkan
Satu kata yang mengadakanmu
Yang sering menjadi alasan dibalik senyuman  itu
Sungguh tak pernah ada satu detikpun waktu yang ku habiskan
Untuk berpikir bahwa satu nama itu akan memenuhi kotak memoriku
Atau sekedar bertanya akankah suatu saat nanti ku akan merindukannya
Seperti rindu sepasang kekasih,mungkin
Sekali lagi ku tersenyum
Karna rindu itu ada

Tuhan pasti cemburu
Walau ku tahu rasamu tak senyata rasaNya

Tuhan indah rasanya
Seperti hujan yang kau beri
Bukankah ku takkan pernah tahu arti hujan
Andai kemarau  tak pernah ada?

Tuhan ku masih tersenyum


"ishbiru wa shabiru wa rabithu"

Hati, bisakah?


Hati
Bisakah logikaku memilih?
Memilih jatuhku bukan kehatinya,
yang menjadikan diamnya seribu kata,
yang mampu mengartikan diamku.

Hati
Diakah pilihamu?
Bisakah bukan dia?
Dia tlah terpilih

Hati
Adakah nama lain yang dapat kau hadirkan dikepalaku
Di mataku, disepiku,
di ramaiku,di lelapku,
dibahagiaku,di dukaku
Di setiap detik gambaran hidupku

Hati
Bisakah rindu ini tidak bermuara padanya?

Hati
Tidakkah kau letih?
Dan bertanya,serumit inikah?
Memaknai hujan yang teranugrahkan 

Hati
Sanggupmu tak menyamai kuatku

Hati
Maaf tak mampu realitaskan inginmu
Dunia ini terlalu rumit untuk kita maknai

Hati
Bukankah hujan tak pernah meminta
Tumbuhan menghijau
Tanah mewangi
setelah adanya?

(saat pagi menyadarkanku bersama satu nama)




Kamu ada yang tiada


Kamu ada
Hidup
Menghidupi
                    Kamu ada
                    Mengaliri
                                       Kamu ada
                                       Mengisi
                                                         Kamu ada
                                                         Memenuhi
                                                         Kamu ada
                                                         Membanjiri
                                                                             Kamu ada
                                                                             Mati
                                                                             Mematikan
                                                                             

Kamu menegas dalam ada yang tiada

“saat cuaca terasa begitu mengerahkan,meresahkan hati menanti hujan yang tak juga menyapa”
(Bone,24 februari 2012)

Yovie & Nuno _ Man Jadda Wa jada (Ost. Negeri 5 Menara )

setiap nafasku didalam detak jantung
tak pernah aku meragu hanya engkau yang ada dihatiku
lelah-lelah dahulu bersenang-senang kemudian
tiada suatu yang yang besar tanpa perjuangan yang hebat
man jada wa jada....
air yang mengalir jernih tak akan keruh menggenang
jangan surutkan langkah yang indah penuh ketulusan
man jadda wa jada....
siapa sungguh-sungguh dia kan berhasil
malam yang temani kita suasana pada hari
kan kumaknai arah hadapi semua rintangan....

Yovie & Nuno _ Man Jadda Wa jada (Ost. Negeri 5 Menara )

ikhlas itu


Salju turun memenuhi ruang hati
Ada ketakutan yang membuatku membeku
Dingin,bisu dalam kelamnya rasa
Sadar yang terpenjara oleh egoisme yang mulai  tumbuh
Mengerogoti nurani 

Diamkupun
Tak pernah menyangka hujan kan turun
Tak ada mendung
Ia hanya berlari mendekati
Menenggelamkan tangisku
Dalam derasnya

Ku hanya ingin disini
Tak ingin mengubahnya
Biarkan ia disini
Bersama lukisan malam

Kala hitamnya menyelimutiku
Membangungkanku
Saat fajar mengecup pagiku
Dan berbisik,ikhlaslah.........
(Bone,22 Feb 2012)

Yovie and Nuno -Lirik lagu Galau (Ost. Negeri 5 Menara)

Tahukah, hatiku galau tak tahu harus melangkah
Sejak pertama mata jatuh menatap hatiku tak pernah dusta

Bila cintaku ini salah hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah, dirimu tak pernah untukku

Mencoba lupakan keinginan hati
Namun tak ingin ku menyerah
Tapi mengapa bila aku mendekat rasanya semakin jauh

Bila cintaku ini salah hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah, dirimu tak pernah untukku

Ternyata ku hanya bisa menggapaimu dimimpiku
Namun kenyataannya parah, dirimu tak pernah untukku

Bila cintaku ini salah hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah, dirimu tak pernah untukku

Bila cintaku ini salah hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah, dirimu tak pernah untukku
Wo o oho
Dirimu tak pernah untukku

Yovie and Nuno - Galau (Ost. Negeri 5 Menara)

Ada Apa Dengan Cinta

Ketika tunas ini tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi
Bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Lidah kita menyatu
Maka apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh.. diluar itu pasir diluar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari cuma kita yg tau
Jiwa ini tandu maka duduk saja
Maka akan kita bawa
Semua
Karena..
Kita..
Adalah..
SATU

Puisi di atas dibawain sambil maen gitar ma cinta(diperankan oleh Dian Sastro saat nge hibur sahabat2x di awal film A2DC)

Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
Kulari ke pantai kemudian teriakku
Sepi… sepi dan sendiri aku benci
Ingin bingar aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Enyah saja engkau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang ditembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai

(nah klo puisi yang satu nih,paling terkenal setelah film ini keluar,puisi ni di buat ma Rangga yang diperankan ma Nicolas Saputra)

Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur dihatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat karya surga dalam mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja
 
Klo puisi yang satu ini di buat ma Rangga pas dia mau pisah ma cinta>_<
    

 

nus..........

nus.......
ini surat pertamaku


nus......
mungkin ku telah lupa cara tersenyum
seperti elang yang lupa cara tuk terbang
saat sayapnya terluka
terlalu banyak banyak hati yang harus ku kuatkan
terlalu banyak kata yang terlalu rumit tuk ku terjemahkan
terlalu lelah tuk sekedar memahami mereka

nus......
ku butuh hati tuk menguatkan langkahku
menghapus dukaku,mengenggam tangan kecil ini,
nus......
apa ada yang tahu rasaku ini,memahaminya.....
tanpa harus ku verbalkan semua resahku
tanpa harus menangis tuk membuktikn dukaku

nus......
pelangi itu masih adakan?

nus.....
hujan kok tak menyapaku
padahal ia pasti tahu ku ingin ia ada

nus......
kamu masih bacakan?
masih disitukan,
ditempat dimana kau pernah menemukanku

nus.....aku rindu
aku rindu sisi lain dari diriku
yang selalu punya cara untuk tersenyum
tanpa hujan,senja dan pelangi

(inspired from kugy at perahu kertas)

refleksi setahun kisah 3 hati di bulan ke 2

kisahmu berawal difebruari,
menutup kisah kita yang
berawal pula difebruari
dua waktu yang berbeda,
mengisahkan 2 hati yang terpisahkan waktu
jarak membuatnya lelah,
dan ku tersungkur di dalam ruang waktu lain
mencoba berdiri dengan kedua kakiku
menatap kekosonganku
mencoba mengisinya
dan kini ku tahu

kisah itu
membantuku menemukan diriku yang tersudutkan
terisolasi oleh ke akuanku

kisah itu
menguatkan hati,
(setahun kemarin,tepat hari ini,kisahmu berawal,dan kau tahu ternyata dia bukan aku)

sekali lagi
saat rasa rindu itu
menyelimutiku erat

ku hanya mampu terdiam

kosong

menatap kosong
menikmati setiap nafas
ku tertatih dalam rasa

rindu ini
indah

dan seharusnya
kau ,aku tahu itu

Cari

 
Rinai Hujanku Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger