Termenung
Menatap jauh tak berujung
Menembus waktu dan tembok-tembk pembatas dunia
Ku tersenyum melihat isi kepalaku
Memikirkan satu kata yang tak bosan-bosannya ku ucapkan
Satu kata yang mengadakanmu
Yang sering menjadi alasan dibalik senyuman itu
Sungguh tak pernah ada satu detikpun waktu yang ku habiskan
Untuk berpikir bahwa satu nama itu akan memenuhi kotak memoriku
Atau sekedar bertanya akankah suatu saat nanti ku akan merindukannya
Seperti rindu sepasang kekasih,mungkin
Sekali lagi ku tersenyum
Karna rindu itu ada
Tuhan pasti cemburu
Walau ku tahu rasamu tak senyata rasaNya
Tuhan indah rasanya
Seperti hujan yang kau beri
Bukankah ku takkan pernah tahu arti hujan
Andai kemarau tak pernah ada?
Tuhan ku masih tersenyum