Jurnal 2 : Ibu......


Ibu apa kabarmu hari ini ?
Ku dengar kau sakit, sabar ya bu, sebentar setelah rutinitas ini selesai aku pasti akan menelponmu, memberimu semangat, semngat dari anakmu yang telah kau jaga melebihi kau menjaga nyawamu sendiri.

Ibu, ingatkah kau saat kau membuatku menangis hingga ku mengunci kamarku, perih ibu, rasanya begitu sakit kala itu. Aku ingat sekali karena ku pulang hampir magrib dari sekolah, kau memarahi ku sampai-sampai kata-kata yang kau keluarkan melukai hatiku. Ya rasanya sangat sakit saat itu.
Tapi ibu lambat laun hari  berganti, tahun demi tahun terlewati, dan hari ini aku malu dan marah pada diriku, bagaimana bisa ku semarah, sesakit itu padamu. Padahal aku yang salah, aku yang tidak mengabarimu sebelumnya.

Ibu kini ku tahu, kau takut, takut jika anakmu ini melakukan hal-hal bodoh yang akan membuatmu menangis karena membiarkanku melangkah di dunia yang belum ku kenal seutuhnya. Pasti hari itu kau kan merasakan sakit yang lebih perih dari ku saat kau marahi jika ku terluka. Ibu tahukah kau, sejak hari itu, ku mengerti satu hal, bahwa kemanapun kaki kecilku melangkah akan selalu ada tanganmu menuntunku,  mata sayupmu itu akan selalu menerangi jalan yang ku tempuh, kau akan selalu mencoba menyingkirkan kerikil-kerikil yang menghalangi langkahku dengan doamu.

Ibu terima kasih karna ku takkan pernah merasa takut lagi, karna kau akan selalu ada disini disetiap cc darah yang mengalir, disetiap cc oksigen yang ku hirup. 


  (Pelatihan Penulisan Jurnal, 30 Mei 2012)



¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Cari

 
Rinai Hujanku Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger