iya aku akan......


Seorang gadis berbaju putih duduk dibawah pohon yang cukup rindang, bukankah disini menyenangkan bisikku, smbil tersenyum ia mengganguk, entah mengapa ia tak seriang biasanya, mungkinkah ia terluka pagi ini? Entahlah tapi bagiku ia begitu cantik pagi ini. Kemudian ia tersenyum lagi, memandangi sekitrnya.
hmmm........ apa yang kamu pikirkan? Bukankah hidupmu cukup menyenangkan akhir-akhir ini? 

Lama ia terdiam lagi hingga ia berkata bukankah kita tak perlu bertemu walau kita berada ditempat yang sama?

Entah apa yang ingin ia sampaikn hingga ia mengakatan kalimat itu, apakah ia menyesali pertemuan kami hari ini?

Aku ingin skali menghabiskan waktu denganmu, duduk berdua, sesekali mungkin aku akan menyandarkan kepalaku di bahumu, membagi letih yang slama ini ku simpan sendiri, mungkin kau akan tersentuh atau pegal menopang kepalaku yang penuh dengan pertanyaan tentang hidup. Mungkin juga sesekali ku ingin kau menggengam tanganku, memberiku kekuatan tuk melangkahkan kaki ku, menantang angin, mengalahkan malam.
Lihatlah sekelilingmu, mereka tertawa, saling menghibur dan sepertinya mereka menikmati liburan mereka hari ini, sedangkan kita, hanya duduk, berbicara seperlunya dan akhirnya diam.

Bukankah diam itu menyenangkan? Hanya kita yang memahami pikiran kita bukan, bukankah dengan diamku kau mampu memahamiku bahkan setiap tarikkan nafasku kau mengerti.
Siapa yang mengatakan bahwa hanya dengan duduk, berbicara sperlunya dan kemudian terdiam maka kita tak bahagia kita tak menikmati setiap udara yang kita hirup?
Apakah mereka mengerti percikan kebahagiaan yang kita rasakan, bahkan dengan saling bertatapanpun kita telah berbagi kebahagiaan. Perlukah kita menerjemahkan bahagia itu dengan saling tertawa sama dengan yang mereka lakukan?
Mari sini duduk lebih dekat denganku, agar tak ada celah sedikitpun antara kita, biar sepimu kubunuh dengan ragaku,agar sendiri lelah menemanimu,hingga tak ada ruang hampa yang membatasi kita.

Kamu tahu kan hari ini aku kan pulang,bisiknya lirih
Esok takkan adalagi saya disini
Indramu takkan menemukanku disini, sejejakpun
Walau kau raba hingga kulitmu memar
Walau kau baui hingga hidungmu terluka
Walau kau cari dengan matamu disudut manapun
Hingga ia lelah dan terlelap
Apakah kau akan mencariku esok?
Ataukah kau akan berpura-pura tidak mengingatku
Seperti yang ku lakukan
Berpura-pura tak membutuhkanmu
Berpura-pura tak mengingatmu
Berpura-pura tak mencarimu
Berpura-pura tak merindukanmu bahkan
Tahukah kamu kadang letih menghampiriku saat kepura-puraan itu menjelma menjadi hantu yang kian menyudutkanku
Tahukah kau
Saat itu hujan akan turun dikedua pelupuk mataku
Perih hingga menyesakkan dadaku
Mengapa kau hanya diam
Sungguh takutku menerjemahkan makna diammu
Sama seperti takutku menghapus embun yang melekat di jendela kamarku saat pelangi  hadir dilangitku

Sepertinya ia benar-benar letih, ia hanya terdiam kemudian menyandarkan kepalanya dibahuku, dan ku berbisik, iya aku akan........

Rotterdam, 27 mei  2012

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Cari

 
Rinai Hujanku Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger